TENTANG DIRIKU
Oleh : Annisa Rakhim
Oleh : Annisa Rakhim
Perjuangan selalu segan berhenti
Disini aku bergelut dengan diriku sendiri
Egois yang sulit dinegosiasi
Amarah yang tak beranah
Hingga aku menulis dengan kata-kata murahan
Mewakili diriku yang sok kemahalan
Mengabjadkan kekecewaan yang kubisa
Mengeja kebijakan aku buta
Disini aku bergelut dengan diriku sendiri
Egois yang sulit dinegosiasi
Amarah yang tak beranah
Hingga aku menulis dengan kata-kata murahan
Mewakili diriku yang sok kemahalan
Mengabjadkan kekecewaan yang kubisa
Mengeja kebijakan aku buta
Lalu beraninya bertanya
Harusnya..
Untuk apa air mata ini?
Untuk apa aku berjuang?
Aku melelah untuk apa?
Apa sebenarnya yang ingin ku penuhi kekosongannya?
Adalah hati
Yang tak lebih dari kosong tak berarti
Harusnya..
Untuk apa air mata ini?
Untuk apa aku berjuang?
Aku melelah untuk apa?
Apa sebenarnya yang ingin ku penuhi kekosongannya?
Adalah hati
Yang tak lebih dari kosong tak berarti
Untuk siapa air mata ini?
Untuk siapa aku berjuang?
Aku melelah untuk siapa?
Siapa sebenarnya yang ingin kupenuhi keinginannya?
Adalah aku
Seonggok daging yang tak lebih dari sia-sia
Untuk siapa aku berjuang?
Aku melelah untuk siapa?
Siapa sebenarnya yang ingin kupenuhi keinginannya?
Adalah aku
Seonggok daging yang tak lebih dari sia-sia
Lalu seseorang datang
Membawa satu kalimat tajam
"Ada Allah yang akan membantumu"
Membawa satu kalimat tajam
"Ada Allah yang akan membantumu"
Terhibur kemudian bangkit
Kembali lagi memulai perlawanan
Tak ada yang lain
Masih dengan diriku sendiri
Kembali lagi memulai perlawanan
Tak ada yang lain
Masih dengan diriku sendiri